Diperlukan sebuah keberanian untuk menyuarakan pikiran.
Dibutuhkan sebuah kebijaksanaan untuk menghargai sebuah perbedaan pendapat.
Dituntut sebuah perjuangan untuk mewujudkan tujuan itu.
Dan kemampuan literasi adalah salah satu alat untuk mencapainya
Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari (id.m.wikipedia.org)
Hari Literasi Internasional atau Hari Aksara Sedunia bermula dari sebuah Konferensi Menteri Pendidikan Sedunia untuk membahas Pemberantasan Buta Aksara, yang diselenggarakan di Teheran, Iran, pada tanggal 8 – 19 September 1965. Pada saat itu pemerintah Republik Iran mengusulkan agar UNESCO memberikan hadiah literasi internasional kepada mereka yang berjasa dalam perjuangan melawan buta huruf.
Dalam perkembangan selanjutnya, dirasa wajib untuk mengingatkan semua penduduk dunia akan pentingnya sebuah gerakan literasi. Sejak tahun 1966 setiap tahun masyarakat dunia mulai memperingati Hari Literasi Internasional atau Hari Aksara Internasional. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kita bahwa membaca dan menulis adalah kebutuhan semua orang.
Gerakan literasi semakin digaungkan dari tahun ke tahun. UNESCO mengungkapkan bahwa saat ini setidaknya masih ada 773 juta orang dewasa di dunia yang masih belum bisa membaca dan menulis.
Dari data Badan Pusat Statistik, untuk saat ini ada sekitar 1.93% atau sekitar 3,29 juta orang di Indonesia masih mengalami buta aksara. Angka ini sudah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Indonesia belum terbebas dari masalah buta aksara, dan masih menyumbangkan angka itu untuk dunia internasional. Usaha untuk membebaskan masyarakat Indonesia dari masalah buta huruf masih harus terus diperjuangkan.
Ketika internet dan produk-produk digital mulai merambah setiap negara, dunia literasi pun mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kemampuan literasi yang terdiri dari kemampuan membaca, menulis, berhitung, berbicara, dan memecahkan masalah menjadi dasar yang kuat bagi seseorang dalam berkomunikasi dan berbahasa.
Jadi, pentingkah Hari Literasi itu diperingati?
Tentu saja penting, karena saat ini kemampuan literasi adalah kebutuhan mendasar seseorang.
Dari data saat ini, lebih dari separuh angka buta huruf yang tinggi itu adalah perempuan. Sementara perempuan adalah pendidik awal seorang anak. Dalam kodratnya perempuan akan menjadi ibu. Bagaimana karakter seorang anak akan terbentuk, banyak ditentukan dari bagaimana seorang ibu mendidiknya.
2 Post a Comment
Selamat Hari Literasi Internasional juga, semoga bisa terus berkarya.
Sukses ya Mam
EmoticonEmoticon