Menyesal Itu Luka

Anak-anak yang membuang-buang waktunya harus memahami ini dengan lebih bijaksana.

  1. Masa muda hanya sekali. Jika terlewat dan Anda belum memanfaatkannya untuk belajar, membentuk karakter yang baik, menambah kemampuan lain, maka waktu sudah terlewat begitu saja. Masa emas untuk mengenyam pendidikan itu adalah dimasa muda yang tentu tidak bisa diulang lagi. Bukan berarti proses belajar akan berhenti jika usia semakin senja, tetapi mengumpulkan bekal ilmu dimasa muda akan lebih memperkaya diri sendiri daripada memulainya di usia yang sudah tidak produktif lagi. Jangan sia-siakan waktu untuk belajar, karena belajar adalah tanggung jawab Anda sendiri.
  2. Tidak seorang ahlipun berkata jika proses belajar adalah proses yang mudah. tetapi hanya itu satu-satunya jalan baik menuju kesuksesan. Belajar memang pahit dan melelahkan, tetapi tidak memiliki keahlian apa-apa akan membuat hidup lebih menderita.
  3. Mari kita coba mencari alasan mengapa waktu terbuang percuma. Salah satunya adalah kebiasaan tidak bisa lepas dari ponsel. Terpenjara oleh benda ini sungguh berakibat fatal dikemudian hari. Bergantung pada ponsel hanya untuk menonton kehidupan orang lain justru akan membuat hidupmu terluka. Tanpa disadari waktu yang seharusnya dapat dipakai untuk menambah keahlian baru atau mempertajam keahlian yang sudah dimiliki lenyap begitu saja. Mengetahui masalah orang lain di media sosial tidak ada gunanya, karena yang terpenting adalah membangun kehidupanmu sendiri.
  4. Sikap malas diusia muda akan menjadi penyesalan dikemudian hari. Waktu tidak bisa diputar ulang. Rebahan sambil terus menerus menonton celotehan orang di media sosial hanya akan merugikan masa depan. Pergunakan ponsel sebagai camilan dan bukan makanan utama dalam hari-harimu. Menambah keahlian baru atau mempertajam keahlian yang sudah dimiliki sehingga menjadi profesional jauh lebih bermakna. Tidak ada ilmu yang sia-sia untuk dipelajari, karena kita tidak tahu pada saat kapan ilmu itu akan menjadi penolong yang sangat berarti.
  5. Membaca buku-buku yang menambah wawasan jauh lebih menyenangkan daripada memahami usaha oang tua untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Penderitaan yang dialami anak-anak saat belajar tidak sebanding dengan usaha orang tua untuk menghidupi anak-anaknya. Manfaatkan kesempatan itu dengan baik. Orang tua yang bekerja keras untuk kebutuhan anak-anaknya tentu akan bahagia melihat prestasi sekecil apapun dari anak-anaknya. Tidak ada orang tua yang tidak menghargai setiap jerih payah anak-anaknya untuk mengejar impian.
  6. Masa depan anak-anak adalah tanggung jawab mereka sendiri. Orang tua tidak pernah meminta imbalan dari semua yang mereka lakukan, dengan memberikan pendidikan yang baik dan berkualitas. Sekali anak-anak melewatkan kesempatan baik itu, maka masa depan akan menjadi taruhannya. Bekerja keras sejak muda akan menuai hasil gemilang di kemudian hari.

Setiap orang tua tidak ingin anak-anaknya membaca dan memahami hal ini ketika mereka sudah benar-benar kehilangan waktu untuk kembali.  Menyadari dan menyesali semuanya disaat sudah berhadapan dengan tanggung jawab sebagai manusia seutuhnya, ketika hidup harus berjalan sendiri tanpa pendampingan orang tua lagi. 












EmoticonEmoticon