Ukuran Kecil Tapi Hasilnya Lumayan

"Ooo... ternyata kebunnya tidak luas, ya!" kata beberapa teman dan keluarga besar  yang datang berkunjung melihat kebun saya. Kata-kata yang sering terlontar ketika mereka menyaksikan langsung jika kebun saya hanyalah kebun di pekarangan atau lahan parkir seadanya.

Bagi masyarakat yang terpaksa harus menerima kondisi untuk dirumahkan akibat pandemi COVID-19 tentu mulai mencari cara agar ada penghasilan baru. Yang awalnya membuat kue atau masakan hanya sekedar untuk hobby, mulai memasarkan produknya secara online. Yang bisa menjahit kembali mengumpulkan kekuatan untuk berkreasi dengan kain dan benang. Yang mempunyai lahan cukup luas mulai memanfaatkannya untuk berkebun atau beternak. Semua cara dilakukan dengan tujuan yang sama, menyambung nafas kehidupan anggota keluarga masing-masing.

  

Bagaimana halnya dengan orang-orang yang tidak mempunyai lahan cukup luas?

Selama ada kemauan pasti ada jalan. Kita dapat memanfaatkan pekarangan sempit untuk berkebun dan bercocok tanam. Pilihan yang tepat tentunya adalah tanaman jangka pendek yang bisa segera dipanen. Contohnya adalah bayam, cabai, sawi hijau, kelor, ubi kayu, labu, dan lain-lain. Semua dapat disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia.  Kita dapat memanfaatkan media tanah dengan cara menanam di dalam pot, polybag ataupun di lahan terbuka. Pot/wadah yang dipakai juga tidak harus membeli yang baru. Botol plastik bekas, ember bekas, box plastik bekas tentu dapat difungsikan kembali. Bagi yang memilih media tanam dengan air juga dapat mulai mencoba system tanam hidroponik sederhana. 

 





Awalnya hasil kebun saya hanya untuk kebutuhan dapur keluarga.

Semakin lama hasil panennya semakin banyak. Hampir semua keluarga besar sudah ikut mencicipi. Berbagi itu rasanya memang nikmat, walau hanya sekedar sayuran.

Karena rajin posting di sosial media juga, lama kelamaan mulai ada yang bertanya.

"Ada yang mau dijual ngga?" kata tetangga dan pemilik warung kecil di sekitar rumah. Mulai deh, hasil kebun saya masuk ke warung-warung. Rata-rata satu warung minta tiga sampai tujuh kilogram terong, tiga sampai lima kilogram tomat,  dua kilogram cabai, dan seterusnya.



















Bagaimana dengan panduan cara berkebunnya?

Di era internet saat ini semua pertanyaan kita sudah mempunyai jawabannya masing-masing.  Mulailah memanfaatkan informasi dari gatget yang ada dalam genggaman.

 

Kita tidak akan pernah memahami proses dan menikmati hasilnya jika hanya menyimpan semua rencana di dalam kepala. Yuk, mulai dari sekarang. Setiap ketekunan pasti berujung kepada keberhasilan.

Read More

Hari Anak Nasional, 23 Juli 2020



Disepanjang sejarah, manusia terus mencari pola pendidikan terbaik untuk anak-anak. Berbagai penelitian terus dikembangkan. Berbagai teori terus bermunculan.
Manakah yang terbaik dari semua itu?
Nyatanya contoh sikap orang tua mereka akan tetap menjadi pendidikan awal dari semua ilmu yang akan mereka serap di luar rumah.
Karena anak-anak lebih senang meniru daripada mengingat kata-kata dan nasehat.

Sudahkah hari ini kita bercerita dengan mereka dari hati ke hati?

Selamat Hari Anak Nasional, 23 Juli 2020 😊
Read More

Menjadi Diri Sendiri





Ketika kau menjadi apa adanya, maka hatimu akan damai dan pundakmu terasa ringan. 
Seperti ranting yang lebih memilih untuk menari daripada meratapi angin yang menggodanya.























 





Read More

Perempuan Mandiri



Perempuan mandiri tidak meminta prioritas ruangan dari otak lelaki.
Demi menjaga keseimbangan dalam pijakan, 
mereka bertindak agar naluri dikepala terus aktif dan bertumbuh.
Jangan memandang sikap patuhnya sebagai jawaban dari adu mulut
atau kelemahan untuk menjaga tempat bergantung.
Perempuan ingin bercinta dengan sederhana.
Menunaikan fitrahnya menyempurnakan nafas semesta.
Hanya lelaki yang senada dengan hatinya,
yang mampu mencium aroma surga dari kedua tungkai indahnya.

Read More

Sudut Hati




Sudut tidak bersinonim dengan terdesak
Disetiap lekuknya tetap melekat sebuah harapan
Sudut tidak mengisyaratkan akhir dari sebuah perjuangan
Pandanganmulah yang membatasi kemungkinan

Jarak sedang memainkan peran
Menempatkan kita dalam posisi lawan
Mengajakmu bersabar bersama adalah kekuatan
Yang akan kita kumpulkan dengan perlahan

Tidak menemukan tubuhku disana 
Bukan berarti aku tidak ada untukmu
Aku sedang terdiam di sudut kaja kangin rumah ini
Tempat segala harapan bermuara

(Sebuah persembahan puisi untuk seorang kakak ipar tersayang yang baru saja menerima diagnosis dari dokter spesialis Onkologi )





Read More

Kumpulan Cerpen Perjalanan dalam Dua Jam Terakhir

Hidup adalah perjalanan, tiap tindakan yang manusia ambil mengantarkan
 jejak hidupnya dari satu takdir ke takdir yang lainnya. Sejauh apa pun kita tempuh, perjalanan memang pada dasarnya hanya tentang kepergian dan kepulangan.
Selamat menempuh perjalanan 
menikmati lembar demi lembar kisah dalam buku kumpulan cerpen ini.








Read More

Stay Safe and Stay Healthy

 

 

Bukannya tak pantas saling merindu

Kita hanya butuh kesabaran dalam menunggu

Memberi ruang kepada sang waktu

Dengan waspada kau sungguh membantu

 

Tidakkah kau menangkap pesan

Yang dibisikkan semesta ke dalam sebuah alasan

Ketika jagat raya sedang meminta perhatian

Kau malah sibuk melisankan makian

 

Terpaku pada gelap hanya mengulur waktu kematian

Menipiskan jarak hanya menyelundupkan ajal pelan-pelan

Biarkan cahaya kecil tumbuh mengirim cinta buat sang kawan

Karena setiap jiwa ingin dipertahankan 

 

Buka hati jangan biarkan akal dimabuk cemburu

Sudahi air mata karena wabah sedang berburu

Propagandanya lihai mengirim tangis ke dalam peti

Ikuti aku menggagalkan pemakaman yang tidak dihadiri

 

( Jangan Menyerah kepada pandemi COVID-19, stay safe and stay healthy )


 


Read More

Rahajeng Tumpek Landep



Hari ini, 18 Juli 2020 bertepatan dengan Sabtu Kliwon, Wuku Landep manusia Bali mengenalnya sebagai hari raya Tumpek Landep. Jika pada zaman dahulu, perayaan dimaksudkan untuk memohon kekuatan alat-alat perang seperti keris, tombak, dan senjata tajam lainnya. Maka pada masa selanjutnya Tumpek Landep dimaknai dengan lebih luas. Tumpek landep menjadi momen memuja Tuhan sebagai Sang Hyang Pasupati yang mempunyai kekuatan untuk menganugerahkan ketajaman pikiran. Hari ini juga dimaknai sebagai momen untuk mensyukuri berkah dari teknologi, otonan sarwa besi. Rasa terima kasih dan syukur diwujudkan dengan perayaan kepada semua perkakas dari besi, yang membantu dan memberi kemudahan kepada manusia didalam mencapai tujuannya. 

'Alat perang' masa kini adalah pikiran dan kebijaksanaan. Hebat itu adalah memenangkan 'peperangan' tanpa harus berperang. Menaklukkan musuh tanpa pertumpahan darah, tanpa menyakiti.
Manusia modern memaknai Tumpek Landep sebagai hari untuk menajamkan kebijaksanaan bagi keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagian semua mahluk di bumi.




Read More

Menantu Semesta



Aku yang dipinang rembulan
Dinikahi matahari
Napasku mengalir bersama sungai
Menuju lautan lepas

Aku menantu dari barisan awan putih
Di atas samudera luas tak berbuih
Sayapku kuat menembus batas
Jagat raya menjagaku tetap bebas

Read More

Adat Budaya Bali



        Bali terkenal akan adat dan budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat di dalamnya. Dunia sudah mengakui. Berbagai penghargaan untuk prestasi yang dicapai sambung menyambung dialamatkan untuk pulau ini. Dataran secukupnya yang dihuni masyarakat dengan karakter manut pada ajaran leluhur mereka. Komunitas dengan generasi yang sejak lahir selalu diingatkan untuk menghormati empat guru utama dalam hidup. Beliau adalah Tuhan, orang tua, guru formal, dan pemerintah.
        Seperti halnya setiap mahluk hidup mengalami pertumbuhan, demikian juga dengan kebudayaan Bali. Dalam tatanan masyarakatnya muncul dan berkembang berbagai pandangan. Sistem ekonomi dan komunikasi digital memberi peran besar dalam ritme kehidupan masyarakatnya. Gempuran globalisasi mampu memberi pengaruh yang tidak sedikit. Kehidupan pun menjadi bergantung kepada internet. Masa dimana butiran-butiran keringat bermuara kepada dijit angka. 
           Generasi mudanya mulai beralih kepada sektor pariwisata. Meninggalkan sawah-sawah indah leluhur mereka untuk bekerja di sebuah hotel, restaurant, dan berbagai bisnis yang dikuasai oleh pemilik modal besar. Lahan yang ditinggalkan hanya digarap generasi terdahulu, para seniman pertanian yang haus untuk mewariskan ilmu tradisional mereka. 
           Alih-alih menjadi manager ataupun direktur, tidak sedikit dari mereka yang berangkat ke kota hanya dihargai sebagai tenaga outsourcing. Mereka diatur oleh jadwal kerja yang seringkali berbenturan dengan kegiatan adat istiadat yang sesungguhnya adalah cikal bakal kehidupan di Bali. Dengan mudahnya para pemilik modal menawarkan sikap tunduk kepada aturan waktu kerja yang mereka ciptakan. Mereka yang mengadu nasib sebagai pekerja terkadang adalah pemilik lokasi usaha yang menyewakan tempatnya kepada orang lain. Menjamurlah usaha mikro yang dikelola penduduk pendatang, dan orang lokal membeli dari mereka. 
             Bagaimana nasib budaya Bali? Untuk menjawab pertanyaan itu tentu hanya masyarakat yang ada dalam komunitas itu saja yang mampu menjawabnya. Mengapa? karena merekalah yang melebur dalam lingkaran itu. Siapa masyarakat itu?  Pemerintah daerah, para pengambil keputusan, para politisi, para kritikus, para pendidik di sekolah formal, dan rakyat yang diatur dalam kelompok itu. Dalam lingkup yang lebih sederhana, orang tua mengambil peran awal untuk pandangan anak-anak mereka selanjutnya.
Tradisi telah menjadi sumbu untuk memahami dan menjalankan nilai-nilai yang dipesankan leluhur. Ajaran Tri Hita Karana menjadi alarm dalam dinamisnya waktu yang berkejaran. Sebuah falsafah hidup yang memiliki konsep menjaga keharmonisan dengan Sang Pencipta, sesama manusia, dan alam lingkungan. Kata Eling (ingat), sadar, mawas diri menjadi kata kunci dalam penyelamatan lingkungan dan budaya Bali. Sebuah kata yang tidak hanya bermakna untuk diucapkan, tetapi benar-benar diterapkan oleh semua lapisan masyarakat di dalamnya. 
         Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang mempunyai wewenang membuat keputusan harus dipenuhi oleh orang-orang dengan kecintaan akan masa depan pulau ini. Sebelum terlambat, laju penduduk pendatang tanpa keahlian dan tujuan yang pasti hendaknya diatur dengan baik. Perkampungan kumuh yang terpaksa dibentuk untuk sekelompok orang tanpa pekerjaan jelas harus disikapi dengan bijak. Masalah sosial itu dapat berbuntut kepada peningkatan masalah kriminalitas. Jumlah penduduk yang besar akan meminta lokasi lahan lebih luas untuk perumahan, kebutuhan debit air tanah yang semakin tinggi, dan jumlah sampah yang yang lebih besar. Strategi harus segera dilaksanakan tanpa menunggu masalah itu meledak dan melumpuhkan semua orang.
        Bagaimana dengan masyarakat yang diatur di bawahnya? Walaupun sektor pariwisata adalah denyut jantung Bali, bukan berarti segala tindakan pengerusakan alam dan budaya dapat dimaafkan. Ungkapan tamu adalah raja bukan berarti mengijinkan mereka untuk merusak rumahmu sendiri dan mengambil kekayaan yang ada didalamnya. 
        Tindakan kecil akan berdampak besar jika semua yang menghirup udara bali bergerak bersama. Menjaga pulau ini dari genangan sampah harus dimulai dari lingkungan rumah tangga. Menghindari sikap konsumtif pada masyarakat jangan hanya menjadi rencana. Ketergantungan kepada pulau lain dalam pemenuhan bahan upacara seperti janur, dan lain-lain sudah harus segera disikapi. Prinsip ekonomi bekerja kepada harga-harga kebutuhan pokok upacara yang ditentukan daerah pemasok. Masyarakat Bali harus mulai berpikir untuk mencipta, menghasilkan kebutuhannya sendiri dan bukan hanya membeli dari para pebisnis daerah lain.
         Ketahanan pangan juga harus menjadi prioritas. Jika semua menyadari itu, maka UMKM Bali akan terus berkembang pesat. Ketahanan ekonomi akan terjaga walaupun sektor pariwisata sedang menghadapi ujian. Kehadiran peristiwa Bom Bali dan Pandemi COVID-19 menjadi 'Mahaguru' dalam tatanan kehidupan orang Bali selanjutnya.
           Penjaga tradisi yang dapat membuat tradisi itu tetap ajeg adalah pemilik tradisi itu sendiri. Tidak membiarkan proses pemusnahan itu terjadi adalah laku bijaksana yang diamanatkan para leluhur. Berkembang terus bersama zaman tanpa harus terpenjara di dalamnya. 
         Kehadiran generasi muda dengan rasa cinta yang besar akan menyelamatkan warisan itu. Kreativitas bukan hanya dalam bidang seni. Semua aspek ilmu mempunyai andil dalam tatanan masyarakat ini. Menggali ke dalam untuk pertahanan diri, mengembangkan keluar untuk kemajuan peradaban. Mempertahankan budaya tidak harus menjadikan kita tertinggal di belakang. Inovasi yang terus dikembangkan dengan pikiran terbuka akan membuat lompatan besar ke depan. Orang-orang hebat itu terus bermunculan. Inovasi dalam seni patung, seni musik, bisnis kuliner muncul silih berganti. Semangat itu harus terus dirangsang. Kalau bukan orang Bali, siapa lagi yang akan menjaga tanah leluhurnya.
         Betapa bangganya para roh suci di atas tanah Bali, ketika memandang generasi muda yang hidup setelahnya meninggikan nilai-nilai luhur yang beliau tinggalkan. Restu semesta akan menyelimuti pulau ini. Anugerah kehidupan bagi segala mahluk yang menghuninya.


        

        
Read More

Anak Indonesia



        Setiap ibu di jagat ini adalah guru pertama seorang anak. Sebagai seorang wanita, engkau akan memahaminya dengan baik. Pendidikan sudah dimulai sejak kantong ajaib dalam tubuhmu mulai terisi. Bayangkan, setiap wanita memiliki waktu sembilan bulan lebih awal untuk segera memulai sebuah pembelajaran bagi setiap anaknya. Tuhan telah memberimu kesempatan mencuri start mengagumkan itu. Kesempatan yang belum tentu dimiliki oleh semua wanita di bumi ini.
      Jika dalam sebuah keluarga wanita mempunyai peran lebih dominan dalam aktivitas mengasuh, tidak berarti peran ayah dan lingkungan menjadi tidak berarti. Tokoh lain dalam kehidupan seorang anak juga dapat menentukan karakter mereka. Tetapi bagi pertumbuhan seorang anak, kuantitas waktu bersama ibu adalah yang paling utama. Wanita menentukan karakter sebuah generasi dalam suatu bangsa.
      Menjadi bagian dari masyarakat majemuk seperti Indonesia adalah sebuah anugerah yang layak untuk disyukuri. Di negeri ini kita belajar banyak hal tentang keberagaman. Apa yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi sesuatu yang berbeda itu? Salah satunya adalah memperkenalkan baju adat daerah lain. Biarkan mereka sejenak merasakan menjadi 'orang lain', ada diposisi yang tidak sama. Menikmati rasa yang baru. Menghormati sudut pandang yang tidak biasa. Sampai tiba waktunya mereka akan tahu jika berbeda itu adalah baik-baik saja.


Read More

Perempuan Muda

                                                                 

     Perempuan Muda
    Yang isi kepalanya ingin mewujud
    Yang martabat hidupnya benderang
    Dipesankan leluhur

    Bumi menantimu
    Menunggu kau menumpahkan cinta
    Malampaui garis katulistiwa
    Meninggalkan jejak di langit luas



    
Read More

I AM POSSIBLE

I AM POSSIBLE

@nwsrimulyani

 

 

      Setelah upacara pernikahan, kehidupan terasa semakin dinamis. Benar kata seorang ibu, jika pernikahan akan mengubah seorang wanita mulai dari bentuk tubuh, cara berpikir, cara bertindak dan bagaimana dia bereaksi terhadap kehidupan ini. Terus belajar menyeimbangkan waktu antara keluarga dan aktifitas di luar rumah menjadi sebuah tantangan yang besar.  

      Tanpa meninggalkan rasa patuh akan kodratnya maka setiap wanita berhak untuk merasa puas dengan pencapaian dalam hidupnya. Hanya keberanian yang dapat mengantarkannya untuk meluaskan kehidupan itu. Keberanian untuk memulai sebuah langkah awal dan keberanian untuk berjuang mewujudkan mimpinya. 

      Setiap hari adalah kesempatan yang baru. Jatuh cinta kepada hari-hari yang dilewati dan mengisinya dengan perasaan nyaman akan melahirkan pribadi yang lebih bermanfaat bagi orang lain. 

      Dengan terus berusaha menggali potensi yang ada dalam dirinya, maka setiap orang dapat menemukan harta yang terpendam di dalam sana. Karena seorang ibu yang bahagia akan melahirkan kebahagiaan baru untuk keluarganya.


Dalam buku ini ada dua puluh satu kisah inspiratif dari para istri dan ibu tangguh. Semoga memberi manfaat kepada pembacanya.






 




Read More

Hari Kelahiran, 14 Juli 2020


Suara yang pertama kali Engkau dengar adalah suara seorang Ibu. 
Masa ketika belum ada yang menyadari kehadiranmu di tempayan cintanya.
Waktu ketika belum ada yang melihat pertumbuhanmu yang mengakibatkan perutnya membuncit dan semakin berat.
Saat Engkau dan Ibu ada dalam satu kehidupan, satu tubuh, dan satu rasa.

Maka ketika seorang Ibu bicara, saat itu dia sedang mencintai.
Karena perempuan yang memilih diam adalah perempuan-perempuan yang sudah terlanjur membeku.

Jika wadah ini mulai terisi, semuanya sedang ditumpahkan untuk anak-anak tercinta, Bayu, Damar, Tirtha, Satria, Nanta, Krishna, dan Tutut.

Jika memberi manfaat positif bagi pembaca yang lain tentu akan menambahkan rasa syukur dan terima kasih.

Karena menebarkan cinta kasih adalah sisi lain dari kebahagiaanku. 
Jika Engkau menyambut dan menerimanya dengan sukacita, itu adalah bagian dari berkahmu sendiri. 
Mengabaikannya pun bagian dari sebuah pilihan.

Matahari selalu mengajarkanku untuk berbagi dengan keikhlasan.

Selamat mengarungi semesta raya ini. Tuhan senantiasa memberkati dengan segala cinta kasih sayang yang tiada berkesudahan.

Welcome to earth 
Cerita Dari Wayan 🌻
Wish you all the best 👍
 

Read More