Media Sosial (antara penolong/penghancur)

 MEDIA SOSIAL

(ANTARA PENOLONG ATAU PENGHANCUR)

 

Seorang Kaisar Romawi mengatakan, 

 

Bila Anda merasa tertekan oleh sesuatu di luar, kesengsaraan itu bukanlah karena sesuatu itu sendiri, melainkan dari penilaian Anda terhadapnya.

 

Apa makna penting dari ungkapan itu?

 

Sang Kaisar ingin menyampaikan bahwa kita adalah sumber dari segala kejadian. Semua yang terjadi pada diri kita adalah hasil dari kreativitas kita sendiri. Pengalaman yang baik, menyenangkan, sedih, duka, menyengsarakan dan berbagai pengalaman hiidup lainnya adalah ciptaan kita sendiri.

 

Lalu apa hubungannya dengan media sosial?

 

Bagi sebagian besar orang, salah satu kebutuhan pokok manusia saat ini adalah bermedia sosial. Berinteraksi dengan orang lain tanpa harus bertemu muka. Membangun kelompok-kelompok baru tanpa mengenal mereka secara personal. Mengembangkan maksud dan tujuan tertentu baik dalam bidang bisnis, ekonomi, politik, sosial dan budaya. Ada berbagai macam target yang ingin dicapai, yang terkadang tidak terbaca dengan baik oleh netizen. Karena selain ada yang muncul ke permukaan sebagaimana adanya, banyak pula individu yang berkeliaran dengan topeng-topeng di wajah mereka.  

 

Pada saat Anda mengungkapkan cinta, kebahagian, kegembiraan, rasa antusias, rasa syukur kepada orang lain, dan mampu memengaruhi seseorang dengan begitu kuat, kemudian orang itu memengaruhi lebih banyak manusia lain, maka semua hasil positifnya akan kembali kepada Anda.


Anda tidak hanya menerima balasan cinta dari satu orang, melainkan dari semua orang yang sudah terpengaruh oleh pikiran, ucapan, dan sikap positif Anda.

 

Benar, cinta itu akan kembali kepada Anda dalam jumlah yang berlipat ganda, bahkan dari orang-orang tidak Anda kenal. 

 

Hal-hal baik apa yang akan dijumpai jika cinta kembali kepada kita dalam jumlah berlipat-lipat. Itu rahasia Semesta Raya. Hanya Anda yang telah menerima mampu untuk merasakannya. Rasa bahagia, suka cita, kejadian demi kejadian ajaib yang menjadi penolong, rejeki yang tiba-tiba hadir tanpa bisa ditebak, dan sebagainya. Semua akan menjawab pertanyaan itu dengan sempurna. 

 

Lalu bagaimana halnya jika Anda memengaruhi orang secara negatif?

Membangun opini yang menyesatkan, memberitakan kabar bohong dan penuh rekayasa, memelintir cerita sehingga Anda terkesan adalah korban ( playing victim ).

Tentu reaksi yang muncul dalam hidup akan setara dengan apa yang sudah Anda berikan. Semakin banyak orang yang terpengaruh untuk menghakimi sesuatu/seseorang/sekelompok orang secara negatif, maka semakin banyak kesusahan dan penderitaan yang akan Anda jumpai.

 

Sekarang semua kembali kepada diri kita masing-masing. 

Apakah kita akan menebar kebaikan atau memilih sebaliknya. 

 

Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai netizen yang bijaksana?

Jangan langsung memercayai berita yang belum jelas sumbernya. Periksa kebenaran informasi dari pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan kabar tersebut. Hal penting lainnya, jangan melibatkan emosi dan perasaan Anda terlalu dalam pada sebuah kisah yang disajikan di media sosial (betapa bahayanya jika ternyata itu hanya gossip belaka maka kita sudah masuk dalam lingkaran negatif yang diciptakan penyaji kabar).





    EmoticonEmoticon