REFLEKSI MENYAMBUT TAHUN BARU 2023 (BAGIAN 2)


KEKUATAN CINTA KETIKA MEMBERI

(Sebuah Refleksi Menyambut Tahun Baru 2023)

 

“Bukan soal berapa jumlah yang Anda berikan, tetapi seberapa besar cinta yang Anda muat ke dalam pemberian itu”

(Ibu Teresa, 1910 – 1997)

 

Ungkapan indah dari seorang Ibu Teresa, pemenang Nobel Perdamaian yang dikenang dunia sepanjang masa. Beliau bekerja dengan cinta, menyampaikan cinta, menyebarkan cinta bahkan kepada tempat-tempat yang tidak pernah Beliau temui, kita dimasa kini misalnya.

Saya tidak pernah berjumpa dengan Ibu Teresa, tetapi kekuatan cintanya sampai kepada saya, mungkin juga kepada Anda. 

 

Begitulah hebatnya cinta itu, daya yang paling dasyat di jagat raya ini, yang mampu melipat gandakan kekuatan kepada mereka-mereka yang mempercayainya.

 

Pada dasarnya mahluk hidup lebih mengenang rasa daripada kuantitas.

Maka ketika kita memberi sesuatu kepada orang lain, kemungkinan besar jumlah dan angkanya tidak melekat dalam memori, tetapi perasaan saat menerimanya, seberapa besar rasa cinta kita saat memberi, itu yang akan melekat ke dalam ingatan.

 

Maka terkadang kita mendengar seseorang berkata,

Saya akan mengingat kebaikanmu sampai kapanpun.

 

Pernahkah Anda mendoakan seseorang yang baru saja ditemui, tetapi Anda sudah merasakan kebaikannya kepada Anda?

Seseorang yang tidak Anda kenal, tetapi sudah membantu Anda menyeberang jalan misalnya, menunjukkan arah tempat tujuan Anda, atau seorang pelayan toko yang membantu mencarikan barang yang Anda butuhkan.

 

Dengan rasa syukur kemudian Anda memohon kebaikan, kesehatan, keselamatan, kelimpahan, atau apa saja hal-hal baik yang Anda mohon kepada Tuhan untuk orang tersebut.

 

Tanpa disadari ketika kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, maka kita sedang mendoakan diri sendiri. Karena pada saat mengharapkan kebaikan untuk orang lain, maka kita sedang menarik kebaikan lain untuk datang menghampiri kita.

 

Maka jangan khawatir, sekecil apapun kebaikan yang kita berikan, ketika kita melakukannya tanpa pamrih, maka ia akan menciptakan riak-riak kebaikan berikutnya. 

Akan ada kejutan-kejutan menyenangkan yang susul menyusul hadir dalam kehidupan (sebuah teori yang hanya akan dirasakan jika sudah mempraktekkannya)

 

Apa yang Anda berikan akan setara dengan apa yang kembali Anda terima. 

Sebuah hukum semesta yang bagi kaum Hindu menjadi dasar kehidupan. Hukum Karmapala juga dikenal sebagai hukum sebab akibat. Alam semesta akan terus mencari posisi seimbang. Dia akan mengembalikan kepada Anda apa saja yang sudah Anda berikan kepadanya, tanpa pengurangan.

 

Nyatanya masih saja ada yang mampu berpura-pura kemudian berlindung dibalik kata cinta itu sendiri. Dengan alasan cinta dan kasih sayang kemudian merasa benar dan berhak untuk menyakiti pihak lain, mencurigai orang lain, bahkan sampai menuduh orang lain sebagai penyebab kemalangan hidupnya. Dengan percaya diri kemudian memaksa orang lain agar bertanggung jawab untuk apa yang dia terima dalam hidup.

 

Tanpa disadari, mereka sedang menggandakan kekuatan buruk yang akan berbalik kepada mereka sendiri. 

 

Sebaik-baiknya kita memakai topeng dan berlindung dibalik kata cinta, akan tiba waktunya cinta itu menjelaskan siapa dirinya.

 

Bagi saya, proses belajar tidak akan pernah usai sebelum perjalanan itu selesai.

Niat baik akan diucapkan dan dilakukan dengan baik pula.

Karena niat baik yang diucapkan akan menjadi komitmen.

Komitmen yang konsisten dilakukan akan menjadi kenyataan.

Karena itu mari kita menjaga niat baik tetap menjadi panduan dalam mengarungi Semesta yang Maha Luas ini.

 

Love you Universe




 


EmoticonEmoticon