I B U

BUDAK CINTA 

Perempuan, hargailah dahan dan rantingmu sendiri. Dia telah menemanimu melewati berbagai tantangan musim.


Ketika dunia bergerak dengan cepat, perempuan justru dihadapkan dengan lebih banyak perubahan. Dia begitu sibuk dengan tubuhnya sendiri. Menstruasi, kehamilan, melahirkan, menyusui, perubahan hormon, dan lain-lain. Ketika menghadapi setiap perubahan menjadi hal yang tidak mudah, berbagai tuntutan dari luar dirinya ikut meminta perhatian. 


Para Wanita tangguh, tanganmu diberkati kendali akan kehidupan dan kematian. Tetapi cinta yang besar terlampau dalam menguasai hati. Waktu  terus membawamu kepada berbagai peran. Dari segala usaha dan perjuangan itu, Tuhan memberimu pahala yang lebih tinggi.

 

Menjadi seorang perempuan adalah keberuntungan. Beberapa orang menerimanya dan sebagian yang lain merasa dilewati. Yang sudah merasakan arti peranmu sebagai anugerah, maka bersyukurlah. Yang merasa hanya sebagai pelengkap penderita, bangunlah dari pelayananmu semalam. Cuci wajah lelahmu. Sisir rambutmu yang mulai kusut. Tersenyumlah sekali lagi, setiap pagi datang menyapa. Seorang budak pun berhak untuk menikmati cinta yang ditaburnya. 


Ketika perempuan mempunyai kebebasan untuk menentukan hidupnya, bahkan dia tidak tahu apakah pilihan itu membawanya kepada kesenangan atau kesengsaraan. 

Begitulah hidup, dia tetap menjadi misteri abadi bagi setiap mahluk. Ketika belum ada yang mempunyai kemampuan melihat keadaan di depan, nyatanya hidup harus tetap dijalani. 

  

Untuk semua perempuan yang berani melanggar pandangan-pandangan kuno. Mendobrak aturan yang hanya membuatnya tidak leluasa meraih mimpi. Menemukan sebagian diri mereka telah bertindak sedikit berbeda dari norma sosial, kalian tidak sedang di jalan yang salah. Karena hidup tidak hanya tentang benar dan salah, hitam dan putih, menang dan kalah.


Bagi kalian yang bertemu dengan para budak cinta itu, ingatlah jika mereka tidak sedang meluapkan kesombongan. Mereka adalah perempuan-perempuan yang sedang menjadi diri sendiri. Mengangkat tubuh dan ruh mereka kearah sinar benderang, untuk selanjutnya menyirami bumi dengan kasihnya. 


Ibu tetaplah seorang ibu yang selalu mencintai.

Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Semesta dengan detail terus mencatat setiap pemberianmu.


Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2020.





























 

 

 


EmoticonEmoticon